Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buah Lengkeng (Dimocarpus Longan), Varietas, Zat Gizi, Cara Budidaya dan Jenis Hama


Lengkeng (Dimocarpus longan)


Lengkeng (juga disebut kelengkeng, matakucing, longan, atau duku, Dimocarpus longan, suku lerak-lerakan atau Sapindaceae) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara.

Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1–20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5–20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.

Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4–80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.

Baca juga : Khasiat Bungbrun (Polygonum Chinense), Obat Nyeri Lambung dan Bisa Ular

Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras.

Varietas Lengkeng

Varietas paling terkenal dari lengkeng adalah Blackball dari Cina, E Bure, E Dol, dan E Haw dari Thailand, Shek Klip dari Hongkong dan Kohala dari Hawaii. Lengkeng dapat dimakan segar. Buahnya dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk makanan.

Zat Gizi Lengkeng

Lengkeng mengandung vitamin C tinggi, Lengkeng segar lebih bnayak mengandung vitamin C dibandingkan dengan lengkeng yang dikeringkan.

Tabel 2. Kandungan zat gizi dalam 10 buah Lengkeng (32 gram)

Budidaya Lengkeng


1. Penanaman

Penanaman lengkeng dilakukan menjelang musim hujan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60x60x60 atau 100x100x60 cm, tergantung besar kecilnya bibit yang akan ditanam. Jarak tanam minimal 6 x 6 m.

2. Pemupukan

Pupuk diberikan sebelum tanam sebagai pupuk dasar dengan perbandingan 120:40:8:2:1 (tanah : pupuk kandang/kompos : kapur : SP-36 : urea). Pemberian pupuk selanjutnya pada saat lengkeng berumur setahun di areal pertanaman. Perbandingan jumlah pupuk yang diberikan 20 kg pupuk kandang, 3 kg kapur, 5 kg TSP, 2 kg urea. Pada tahun kedua; jumlah pupuk yang diberikan 4 kg kapur, 10 kg TSP dan 4 kg urea per hektar; tahun ketiga 50 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 8 kg TSP dan 2 kg urea; dan untuk tahun keempat adalah 100 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 10 kg TSP dan 10 kg urea. Pemberian pupuk setelah tahun tersebut sesuai kebutuhan tanaman (rekomendasi sementara).

Baca juga : Tanaman Sangketan (Achyranthes Bidentata), Obat Luka di Mulut dan Bibir  

3. Penyiraman

Saat baru ditanam, tanaman lengkeng memerlukan penyiraman yang teratur 2 kali sehari. Selanjutnya penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi tanaman dan lingkungan pertanaman.

Pemangkasan


a. Pangkas Bentuk

Pelaksanaan pemangkasan bentuk dimulai saat tanaman masih muda dan batang pokoknya baru mencapai tinggi 160-225 cm. Pemangkasan dilakukan pada batang pokok dengan ketinggian 150-175 cm dari permukaan tanah dan dilakukan pada awal musim hujan.

Pada awal musim hujan berikutnya, ranting yang terpilih tadi dipangkas lagi sampai tersisa 30-40 cm atau kira-kira 2/3 panjang ranting. Pelaksanaan pemangkasan ini dilakukan sampai tiga kali. Pada saat pemangkasan yang ketiga, disisakan dua ranting untuk tumbuh.

b. Pangkas Pemeliharaan

Pemangkasan tanaman yang belum berbuah harus dilakukan pada awal musim hujan. Dua minggu sebelum pemangkasan, dilakukan pemupukan agar pertumbuhan tanaman baik. Bagian yang dipangkas adalah cabang-cabang air yang tumbuh liar, rusak atau sakit, tumbuh bersinggungan dengan cabang lain, tumbuh membalik ke arah dalam, dan tumbuh ke arah bawah.

c. Pangkas Peremajaan

Pangkas peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua dimana cabang atau rantingnya tidak subur, tidak segar, dan produksinya sudah sangat menurun. Pemangkasan peremajaan ini dilakukan pada awal musim hujan dan dua minggu sebelumnya dilakukan pemupukan. Pemangkasan ini dilakukan sampai pada ujung cabang sekunder. Pemangkasan pere-majaan hanya bisa dilakukan sekali saja karena jika lebih dari sekali, dapat menurunkan hasil.


Hama dan Penyakit


Hama penting pada lengkeng adalah stink bug (Tessaratoma javanica) yang dapat merusak bunga pada masa pembungaan. Kumbang dewasa berada di panikel bunga, buah muda, dan terakhir berkembang pada batang atas lengkeng. Pengendaliannya dengan cara membuang telurnya dan dengan penggunaan insektisida berba-han aktif azodrine dengan melarutkan 10-20g/20 l air. Predator alami stink bug adalah Anastatua sp., Micropanurus sp. dan Eupelmid sp.

Hama lain yang ditemukan pada lengkeng antara lain tungau Erinosa, scales, lalat buah, aphids, penggerek batang, ulat pemakan daun, ulat pemakan bunga, mealy bug, fruit spotting bug, elephant beetles dan fruit piercing moth dan tikus.

Hama penting yang menyerang pada musim pembuahan adalah kelelawar. Untuk menghindari serangan kelelawar dilakukan pemberongsongan buah dengan anyaman dari bambu. Cara lain dengan membuat jaring pengaman di sekitar kebun/di atas tanaman, tetapi metode tersebut sangat mahal.

Baca juga : Khasiat Tanaman Keremek (Alternanthera Sessilis), Obat Sakit Perut dan Mulas  

Penyakit yang ditemukan pada lengkeng adalah jamur upas, akar putih, akar hitam, bercak daun dan busuk akar.

Pengendalian tanaman yang terkena jamur dilakukan dengan memangkas ranting yang sakit serta menyemprot dengan fungisida, sedangkan untuk penyakit akar pengen-dalian dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit dan kemudian membakarnya. Selain itu pencegahan penyakit juga diperlukan dengan cara menjaga sanitasi kebun.

Posting Komentar untuk "Buah Lengkeng (Dimocarpus Longan), Varietas, Zat Gizi, Cara Budidaya dan Jenis Hama"