Pengertian Hati, Fungsi Utama Metabolik dan Imunologis, Mensekresikan Empedu dan Darah
Pengertian Hati
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita,yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan. Hati terletak di perut kanan atas, dibawah diafragma kanan, di bagian bawah rongga toraks, di lapisi kapsula glisson, yang kemudian bersatu dengan jaringan ikat daerah portal. Hati normal perabaannya kenyal dan permukaannya halus mengkilat, berwarna tangguli.
Hati normal biasanya tidak teraba dari luar. hati hanya teraba pada tepi bawah iga kanan, terutama pada inspirasi. Hati terdiri atas lobus kanan (3/5 bagian), lobus kiri (3/10 bagian), lobus-lobus kuadratus dan lobus kaudatus (1/10 bagian). Pembagian yang lebih kecil dengan aliran darah, limfe, dan bilier tersendiri, maka hati dapat dibagi menjadi 8 (atau 9 bial lobus kaudatus dihitung), segmen yang bermakna bagi penentuan tindakan bedah.
Baca juga : Dampak Buruk Media Sosial Bagi Anak
Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibriolastik yang disbut kapsul Glisson dan secara makroskopik di piasahkan juga menjadi lobus kiri dan kanan. Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Kedua lobus hati tersusun oleh unit-unit yang kecildi sebut lobules. Lobules terdiri atas sel-sel hati (hepatosit), yang menyatu dalam satu lempeng. Hepatosit dianggapa sebagai unit fungsional hati. Sel-sel hati dapat melakukan pembelahan sel dan mudah di produksi kembali saat dibutuhkan untuk mengganti jaringan yang rusak.
Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda. Sebagian besar darah hati, sekitar 1000 ml per menit, adalah darah vena yang berasala dari lambung, usus halus dan usus besar, pankreas dan limpa. Darah ini mengalir ke hati melalui vena porta. Darah vena kurang mengandung oksigen tetapi kaya zat-zat gizi, termasuk glukosa, yang dapat diubah hati menjadi glikogen dan disimpan dengan cepat. Darah tersebut juga mungkin mengandung bakteri usus, racun, dan obat yang dicerna. Sumber darah hati yang lain adalah arteri hepatica yan mengalirka darah sekitar 100 ml permenit. Darah arteri ini memiliki sirkulasi darah yang tinggi. Setelah mengaliri hati, kedua sumber darah tersebut mengalir dalam kapiler hati yang disebut sinusoid. Dari sinusoid, darah mengalir kesebuah vena sentralis di setiap lobules dan semua lobules kesemua vena hepatica. Vena hepatica mengosongkan isinya kedalam vena cava inferior.
Secara fisiologis, fungsi utama hati adalah :
1. Fungsi Metabolik hati
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibriolastik yang disbut kapsul Glisson dan secara makroskopik di piasahkan juga menjadi lobus kiri dan kanan. Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Kedua lobus hati tersusun oleh unit-unit yang kecildi sebut lobules. Lobules terdiri atas sel-sel hati (hepatosit), yang menyatu dalam satu lempeng. Hepatosit dianggapa sebagai unit fungsional hati. Sel-sel hati dapat melakukan pembelahan sel dan mudah di produksi kembali saat dibutuhkan untuk mengganti jaringan yang rusak.
Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda. Sebagian besar darah hati, sekitar 1000 ml per menit, adalah darah vena yang berasala dari lambung, usus halus dan usus besar, pankreas dan limpa. Darah ini mengalir ke hati melalui vena porta. Darah vena kurang mengandung oksigen tetapi kaya zat-zat gizi, termasuk glukosa, yang dapat diubah hati menjadi glikogen dan disimpan dengan cepat. Darah tersebut juga mungkin mengandung bakteri usus, racun, dan obat yang dicerna. Sumber darah hati yang lain adalah arteri hepatica yan mengalirka darah sekitar 100 ml permenit. Darah arteri ini memiliki sirkulasi darah yang tinggi. Setelah mengaliri hati, kedua sumber darah tersebut mengalir dalam kapiler hati yang disebut sinusoid. Dari sinusoid, darah mengalir kesebuah vena sentralis di setiap lobules dan semua lobules kesemua vena hepatica. Vena hepatica mengosongkan isinya kedalam vena cava inferior.
Fungsi Hati
Secara fisiologis, fungsi utama hati adalah :
1. Fungsi Metabolik hati
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b. Membantu metabolisme protein
Setelah pencernaan, asama amino memasuki semua sel dan diubah menjadi protein untuk digunakan sel membentuk enzim dan komponen-komponen structural sel misalnya, ribosom, kolagen, atau protein kontraktil otot. Walaupun berbagai organ (termasuk ginjal dan mukosa usus) ikut berperan menyimpan asama amino ekstra sebagai protein, jarinan utama yang menyimpan protein di tubuh adalah hati. Ketika dibutuhkan asam amino maka terjadi penguraian protein simpanan adan pelepasan asam amino bebas. Penurunan asama amino plasma sehingga dibawah kadar tertentu memicu penguraian protein simpanan.
Semua sel, termasuksel hati, memiliki batas seberapa banyak protein yang dapat mereka simpan sebagai protein, maka hati melakukan deaminasi asama amino dan menggunakannya sebagai sumber energy atau mengubahnya menjadi glukosa, glikogen, atau asama lemak. Zat-zat ini dapat disimpan dihati—glukosa sebagai glikogen dan asam lemak sebagai trigliserida (lemak). Asam-asam lemak juga dapat disimpan disel tubuh, terutama jaringan diaposa. Selama deaminasi asam amino, terjadi pelepasan ammonia yang hampir seluruhnya diubah diubah di hati emnadi urea untuk kemudian dieksresikan oleh ginjal.
c. Membantu metabolisme lemak
Hampir semua lemak yang dicerna diserap kedalam sirkulasi limfe sebagai kilomikron yang merupakan gabungan dari trigliserida, fosfolipid, kolesterol, adan lipoprotein. Kilomikron disalurkan oleh pembuluh limfe ke duktus torasikus untuk kemuadian menyatu dengan sirkulasi sitemik. Trigliserida kemudian di ubah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim-enzim di dinding kapiler, terutama kapiler di hati dan jaringan ediposa. Dari kapiler asam lemak dan gliserol dapat berdifusi sebagian masuk ke sel.
Baca juga : Jenis Ikan Berdasarkan Tipe Reproduksi dan Seksualitas
Setelah berada di dalam sel hati atau lain, asama lemak atau gliserol akan kembali membentuk trigliserida. Trigliserida disimpan sampai di butukan selama pasca-absortif. Pada saat ini, trigliserida mungkin dimetabolisasi menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol dan asam lemak dapat masuk di siklus kreb untuk menghasilkan ATP yang merupakan sumber energy bagi sel.
Sebagian gliserol dan asam lemak tidak langsung masuk ke siklus krebs tetapi di gunakan oleh hati untuk membentuk glukosa baru. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan keton apabila penguraian gliserida berlansung secara berlebihan. Otak sendiri tidak dapat mengguanakan asam lemak bebas secara alngsung untuk menghasilkan enregi. Dengan demikian penggunaan lemak menjadi glukosa oleh hati penting untuk menunang energy yang di perlukan oleh otak saat kadar lukosa rendah.
d. Membantu metabolisme obat dan toksin
Obat dan toksin sering kali dimodifikasi oleh hati dan dibuat menjadi inaktif atau larut air dengan mengonjukasikannya dengan senyawa kimia lain. Dengan proses ini, hati member sinyal pada tubuh untuk meneksresi zat-zat ini. Tanpa fungsi hati yang baik, banyak toksin dan akan terakumilasi di tubuh. Selain itu, banyak senyawa kimia yang digunakan hati untuk mengonjukasikan obat dan toksin larut lemak, misalnya protein plasma, disintesis oleh hati. Dengan demikian, pada hati yang kurang berfungsi baik suplai senyawa-senyawa tersebut menjadi tidak akurat.
2. Mensekresikan cairan empedu
Empdu di bentuk oleh semua hepatosit dan terdiri atas air, garam, empedu, bilirubin, kolesterol, asam lemak lesitin, dan elektrolit. Kecuali air, zata yang paling banyak terdapat di empedu adalah garam empedu. Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol yang diperlukan ke hati dari usus halus atau disintesis secara langsung oleh hati dalam proses matabolisme lemak. Semua sel hati ikut serta dalam emmbuat empedu masing-masing sel di eksresika empedunya kedalam kanikulus bilaris kecil yang mengelilingi semua sel hati. Kanikulus mengalirkan isinya secra progresif keduktus-duktus yang lebih besar dan akhirnya menyatu dengan duktus menjadi duktus hepatikus dan duktus bilaris komunis. Duktus ini mengalirkan empedu ke kantung empedu untuk disimpan secara langsung ke dalam usus. Garam empedu berfungsi dalam pencernaan lemak di usus halus.
Tanpa empedu, samapai 40% lemak di dalam makanan tidak diserap oleh usu halus dan diserah melalui usus halus uga akan terpengaruh. Misalanya, tanpa empedu dalam waktu kurang dari seminggu defiensi vitamin K akan terjadi dan tanapa jelas. Tanpa vitamin K yang adekuat, koagulasi darah akan tergangu.
Fungsi hati lain adalah menangani komponen lain empedu, bilirubin. Bilirubin dibentuk sebagai salah satu produk akhir penguraian hemoglobin dan harus di metabolisasi oleh hati agara dapat dieksresi.
Setelah berada di dalam sel hati atau lain, asama lemak atau gliserol akan kembali membentuk trigliserida. Trigliserida disimpan sampai di butukan selama pasca-absortif. Pada saat ini, trigliserida mungkin dimetabolisasi menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol dan asam lemak dapat masuk di siklus kreb untuk menghasilkan ATP yang merupakan sumber energy bagi sel.
Sebagian gliserol dan asam lemak tidak langsung masuk ke siklus krebs tetapi di gunakan oleh hati untuk membentuk glukosa baru. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan keton apabila penguraian gliserida berlansung secara berlebihan. Otak sendiri tidak dapat mengguanakan asam lemak bebas secara alngsung untuk menghasilkan enregi. Dengan demikian penggunaan lemak menjadi glukosa oleh hati penting untuk menunang energy yang di perlukan oleh otak saat kadar lukosa rendah.
d. Membantu metabolisme obat dan toksin
Obat dan toksin sering kali dimodifikasi oleh hati dan dibuat menjadi inaktif atau larut air dengan mengonjukasikannya dengan senyawa kimia lain. Dengan proses ini, hati member sinyal pada tubuh untuk meneksresi zat-zat ini. Tanpa fungsi hati yang baik, banyak toksin dan akan terakumilasi di tubuh. Selain itu, banyak senyawa kimia yang digunakan hati untuk mengonjukasikan obat dan toksin larut lemak, misalnya protein plasma, disintesis oleh hati. Dengan demikian, pada hati yang kurang berfungsi baik suplai senyawa-senyawa tersebut menjadi tidak akurat.
2. Mensekresikan cairan empedu
Empdu di bentuk oleh semua hepatosit dan terdiri atas air, garam, empedu, bilirubin, kolesterol, asam lemak lesitin, dan elektrolit. Kecuali air, zata yang paling banyak terdapat di empedu adalah garam empedu. Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol yang diperlukan ke hati dari usus halus atau disintesis secara langsung oleh hati dalam proses matabolisme lemak. Semua sel hati ikut serta dalam emmbuat empedu masing-masing sel di eksresika empedunya kedalam kanikulus bilaris kecil yang mengelilingi semua sel hati. Kanikulus mengalirkan isinya secra progresif keduktus-duktus yang lebih besar dan akhirnya menyatu dengan duktus menjadi duktus hepatikus dan duktus bilaris komunis. Duktus ini mengalirkan empedu ke kantung empedu untuk disimpan secara langsung ke dalam usus. Garam empedu berfungsi dalam pencernaan lemak di usus halus.
Tanpa empedu, samapai 40% lemak di dalam makanan tidak diserap oleh usu halus dan diserah melalui usus halus uga akan terpengaruh. Misalanya, tanpa empedu dalam waktu kurang dari seminggu defiensi vitamin K akan terjadi dan tanapa jelas. Tanpa vitamin K yang adekuat, koagulasi darah akan tergangu.
Fungsi hati lain adalah menangani komponen lain empedu, bilirubin. Bilirubin dibentuk sebagai salah satu produk akhir penguraian hemoglobin dan harus di metabolisasi oleh hati agara dapat dieksresi.
3. Sebagai tempat penyimpanan darah
Hati adalah organ penyimpan darah. Apabila volume darah berkurang, misalnya sewaktu terjadi pendarahan, maka hati dapat membebaskan darah kesirkulasi. Demikian juga, hati dapat meningkatkan simpanan darahnya apabila terjadi peninkatan volume darah yang signifikan, atau apabila darah mengalir kembali ke sirkulasi perifer akibat gagal jantung kanan. Jumlah simpanan darah pada suatu waktu amat beragam bergantung pada susunan indeks kardiovaskular, tetapi biasanya mencapai hingga 400 sampai 500 ml.
4. Sebagai tempat penyimpanan vitamin dan mineral
Hati mapu menyimpan vitamin B12, D, dan A. besi di simpan di hati sebagai feritin. Vitamin dan besi dapat di lepaskan ketubuh dari hati apabila kadar zat-zat tersebut dalam darah turun.
Baca juga : Fakta Tentang Kerupuk Tulang Ikan
5. Fungsi imunologis
Kapiler dihati disebut sinusoid. Aliran darah di sinusoid adalah campuran darah vena dari vena porta dan darah arteri dari arteri hepatica. Sinusoid dilapisi oleh sel-sel makrofag fagosik yang disebut kupffer. Sel-sel ini menyingkirkan bakeri, sel mati, dan benda asing lainnya yang berasal dari darah, terutama darah porta, yang mengalir dari usus menuju hati.
5. Fungsi imunologis
Kapiler dihati disebut sinusoid. Aliran darah di sinusoid adalah campuran darah vena dari vena porta dan darah arteri dari arteri hepatica. Sinusoid dilapisi oleh sel-sel makrofag fagosik yang disebut kupffer. Sel-sel ini menyingkirkan bakeri, sel mati, dan benda asing lainnya yang berasal dari darah, terutama darah porta, yang mengalir dari usus menuju hati.
Posting Komentar untuk "Pengertian Hati, Fungsi Utama Metabolik dan Imunologis, Mensekresikan Empedu dan Darah"